Senin, 28 November 2011

 Hiperemesis Gravidarum

A.  Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil yang dapat berlangsung sampai 4 bulan sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari yang keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadinya dehidrasi.
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi selama 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida.

B.  Penyebab
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Faktor predisposisi :
a. Primigravida
b. Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa
2. Faktor organik :
a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
b. Perubahan metabolik akibat hamil
c. Resistensi yang menurun dari pihak ibu
d. Alergi
3. faktor psikologis :
a. Rumah tangga yang retak
b. Hamil yang tidak diinginkan
c. Takut terhadap kehamilan dan persalinan
d. Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
e. Kehilangan pekerjaan

C.   Akibat Bila Terjadinya Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1.    Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2.    Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
3.    Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati.
4.    Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
D.  Tingkatan keparahan pada Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :
v       Tingkatan I
a.       Muntah terus menerus, yang dapat menimbulkan diantaranya dehidrasi yaitu turgo kulit turun, nafsu makan berkurang, berat badan turun, mata cekung dan lidah kering.
b.      Epigastrium nyeri yang dikarenakan asam lambung
c.       Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d.       Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e.       Tampak lemah dan lemas
v       Tingkatan II
a.       Dehidrasi semakin meningkat, yang dapat mengakibatkan turgor kulit makin turun, lidah kering dan kotor, mata tampak cekung dan sedikit ikteris.
b.      Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c.       Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
v       Tingkatan III
a.       Keadaan umum lebih parah
b.      Muntah berhenti
c.        Keadaan kesadaran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
d.      Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
e.       Kardiovaskuler
1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
f.        Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam


E.   Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara :
·      Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik
·      Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
·      Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
·      Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat.
·      Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
·      Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
·      Defekasi teratur
·      Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan :
ü        Obat – obatan
a.       Seperti : Phenobarbital
b.      Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
c.       Anti histamin : Dramamin, avomin
d.      Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.

ü        Isolasi
a.       Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
b.      Catat cairan yang keluar masuk.
c.       Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan.
d.      Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam.
Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
ü        Terapi psikologik
a.       Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
b.      Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c.       Kurangi pekerjaan seperti dengan menghilangkan masalah dan konflik
ü        Cairan parenteral
a.       Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)
b.      Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C)
c.       Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena
ü        Menghentikan kehamilan
Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat, maka dapat menimbulkan ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar